Jumat, 02 April 2010

Download Brosur Sepeda Motor

Jika anda memiliki rencana untuk membeli sepeda motor, ingin tahu mengenai spesifikasi dan fitur dari berbagai model dan merk sepeda motor, atau hobi mengoleksi brosur sepeda motor, anda dapat mengunjungi website kredit-motor.com atau klik saja di sini.

Previewnya ada di bawah ini:


Gambar : Brosur Honda Tiger

Di website tersebut, anda dapat mendownload brosur – brosur motor secara gratis dari berbagai merk dengan format file “pdf”. Merknya bermacam – macam, mulai dari Honda, Kawasaki, Suzuki, Yamaha, Minerva, dan Bajaj.

Semoga bermanfaat !

Solar

Solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah, bahan bakar ini mempunyai warna kuning coklat yang jernih. Adapun sifat-sifat minyak solar yang lain adalah sebagai berikut.
1. Tidak berwarna atau berwarna kuning muda dan berbau.
2. Tidak mudah menguap dan pada temperatur normal tidak menguap.
3. Titik nyala atau temperatur minimum mulai terbakar bila di dekat api adalah 400 sampai 1000 C, jika dibandingkan dengan bensin yaitu sekitar 10-150 C, angka ini cukup tinggi dan aman untuk pemakaian.
4. Temperatur nyala atau flash point (temperatur dimana bahan bakar menyala dengan sendirinya tanpa pengaruh dari luar) adalah 3500. (lebih rendah dari temeratur nyala bensin 3800 C).

Solar mempunyai sifat utama sebagai berikut :
1. Berwarna sedikit kekuning-kuningan dan berbau.
2. Encer dan tidak menguap pada temperatur normal.
3. Mempunyai titik nyala tinggi (40°C – 100°C).
4. Terbakar sendiri pada suhu 350°C (bensin pada 500°C).
5. Mempunyai berat jenis 0,82 – 0,86.
6. Menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg).
7. Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar .

Bahan-bakar solar yang baik adalah mempunyai titik nyalanya rendah atau mudah menyala, viskositasnya tepat, tidak terlalu kental, mudah menguap dan mengandung belerang yang rendah. Minyak solar merupakan hasil dari pengolahan minyak bumi sama dengan bensin. Minyak solar ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pada semua jenis motor diesel dan juga sebagai bahan bakar untuk pembakaran langsung di dalam dapur–dapur kecil yang menghendaki hasil pembakaran yang bersih.

Kualitas berikut ini diperlukan oleh solar untuk memberikan kerja mesin yang maksimal :
1. Mudah terbakar.
2. Tetap encer pada suhu dingin (tidak membeku).
3. Mempunyai daya pelumasan.
4. Kekentalan yang sesuai.
5. Kandungan sulfur sekecil mungkin.
6. Stabil (tidak berubah dalam kualitas).

Minyak ini sering disebut juga sebagai gas oil, ADO, HSD, atau Dieseline. Pada temperatur biasa, artinya pada suhu kamar tidak menguap, dan titik nyalanya jauh lebih tinggi daripada bahan bakar bensin.

Kualitas solar dinyatakan dengan angka setane atau cetane number (CN). Bilangan setane yaitu besar persentase volume normal cetane dalam campuranya dengan methylnapthalene yang menghasilkan karakteristik pembakaran yang sama dengan solar yang bersangkutan.

Diesel Fuel (LDF) mempunyasi CN = 50, (2) Medium Diesel Fuel (MDF) mempunyasi CN = 50, dan (3) Heavy Diesel Fuel (HDF) mempunyasi CN = 35.

LDF dan MDF sering dikatakan sebagai solar no.1 dan 2. Perbedaan kedua jenis solar ini terletak pada efek pelumasannya saja. LDF dalam hal ini lebih encer, jernih, dan ringan, sedang MDF lebih gelap, berat, dan dalam pemakaiannya pada motor bakar diperlukan syarat- syarat khusus.

Pelumasan

Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan yang bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan basah oleh bahan pelumas. Fungsi utama pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai pendingin. Bila terjadi suatu keadaan luar biasa, dimana sistem pelumasan tidak bekerja, maka akan terjadi gesekan langsung antara dua permukaan yang mengakibatkan timbulnya keausan dan panas yang tinggi.

Bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis (film) yang memisahkan antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling meluncur sehingga antara logam-logam tersebut tidak kontak langsung. Selain seperti yang diterangkan diatas, bahan pelumas juga berfungsi sebagai sekat (seal) pada cincin torak yang dapat menolong memperbesar kompresi motor.

Kegagalan pada sistem pelumasan tidak hanya berakibat rusaknya sepeda motor tetapi juga dapat menimbulkan kebakaran dan kecelakaan pengemudi. Kebakaran akan terjadi disebabkan oleh bagian yang panas dapat melelehkan pembalut kabel dan karenanya akan segera terjadi hubungan singkat dan percikan api. Bahan bakar bensin
menyambar percikan api dan akan terjadi kebakaran.

Pelumasan dinding silinder merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan. Fungsi pelumasan disini sebagaimana dikatakan bukan saja untuk mengurangi gesekan tetapi juga untuk perapat. Dengan adanya minyak pelumas antara ring piston dan dinding silinder maka diharapkan kebocoran kompresi dari langkah usaha dapat dihindarkan. Untuk menjamin pelumasan dinding silinder maka dipasang ring oli. Ring oli tidak dapat bekerja dengan baik jika pelumas terlalu kental, atau bila terjadi lumpur (sludge) pada celah ring.

Begitu pentingnya fungsi dan peran minyak pelumas, maka diperlukan sistem pelumasan yang bekerja dengan pasti, mudah dikontrol dan dipelihara.

Fungsi minyak pelumas secara keseluruhan ialah untuk mencegah atau mengurangi:
1. Gesekan
2. Persentuhan bidang kerja
3. Pemanasan yang berlebihan
4. Keausan
5. Karatan
6. Pengendapan kotoran

Jika sistem pelumasan pada suatu mesin tidak dilakukan maka akan mengakibatkan hal-hal berikut ini:
1. Bagian peralatan yang bergesekan akan cepat aus.
2. Timbulnya panas yang berlebihan;
3. Tenaga mesin berkurang;
4. Timbul karat/korosi;
5. Umur pemakaian berkurang.

Sehingga pelumasan yang teratur dan selalu memperhatikan mutu minyak pelumas dapat memperpanjang usia motor bakar terhadap kerusakan, karena terhindar dari:
1. Keausan silinder
2. Terbakarnya bantalan
3. Pengotoran busi
4. Kemacetan cincin-cincin torak
5. Pelumpuran
6. Deposit
7. Pemborosan bahan bakar

Jenis Pelumas

Minyak pelumas yang digunakan pada sepeda motor adalah oli karena oli mempunyai syarat-syarat yang diperlukan dalam pelumasan, yaitu:
1. Daya lekatnya baik
2. Titik nyala tinggi
3. Tidak mudah menguap
4. Titik beku rendah
5. Mudah memindahkan panas

Ada tiga macam oli pelumas yang diproduksi, antara lain oli mineral, oli synthetic dan oli yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan atau hewani (castor oil), dan pabrik-pabrik kendaraan hampir semuanya menganjurkan untuk menggunakan oli mineral, yang telah distandarisasi oleh SAE dan API.

Oli yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan (vegetable) banyak digunakan pada motor-motor balap, karena kwalitasnya melebihi oli mineral. Oli synthetic banyak digunakan pada pesawat-pesawat terbang.

Oli dapat juga digolong-golongkan sesuai dengan penggunaan kendaraan yang bersangkutan guna mendapatkan hasil pelumasan yang baik, seperti contohnya:
1. Jenis ML
Digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kerja yang ringan, oli ini tidak mengandung bahan-bahan tambahan (additives).
2. Jenis MM
Jenis ini digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kerja yang sedang dan olinya mengandung additive yang dapat mencegah karat pada mesin.
3. Jenis MS
Digunakan pada mesin-mesin bensin yang kerjanya cukup berat.
4. Jenis DG
Digunakan pada mesin diesel dan mesin bensin, oli ini mengandung zat anti karat dan juga mengandung detergent guna mencegah pembentukan karbon/arang pada ruang bakar atau bagian mesin lainnya.
5. Jenis DM
Digunakan untuk mesin diesel dan mesin bensin yang bekerja berat, oli ini mengandung zat yang terdapat pada DG ditambah dengan Pour poit depressant yang dapat membuat oli ini tahan akan temperatur yang tinggi. Oli ini dapat juga disebut oli yang
bermutu tinggi (High grade oil)
6. Jenis DS
Oli ini khusus untuk mesin diesel dan mengandung bermacammacam zat tambahan sehingga mutunya baik sekali dan harganya
cukup mahal.

Selain standard-standard oli ini dikeluarkan oleh SAE, ada juga standard yang dikeluarkan oleh API, di mana kode-kode yang dikeluarkan oleh API ini adalah SA, SB, SC, SD, SE dan SF, kemudian untuk mesin diesel dengan kode CA, CB, CC, CD. Oli yang dilengkapi dengan standard terakhir, contohnya SE atau SF atau SD mengandung zat-zat tambahan yang lengkap seperti mengandung zat penetralisir belerang, zat anti pelumpuran, zat anti busa dan sebagainya serta oli tersebut dibuat dari oli mineral murni.

Temperatur pada katup buang motor empat langkah sangatlah tinggi, pada kondisi seperti ini oli pelumas akan mencapai temperature sekitar 100°C, pada temperatur 100°C kekentalan oli akan pecah (menjadi cair) dan daya lumasnya menjadi hilang, oleh sebab itu memilih oli yang bermutu baik untuk kendaraan kita sangatlah penting.

Bensin

Bensin adalah hasil dari pemurnian neptha yang komposisinya dapat digunakan untuk bahan bakar pada motor bakar. Yang disebut dengan neptha adalah semua minyak ringan dengan komposisi karbon yang sedang yaitu 5 sampai 11 ikatan tak jenuh. Neptha berbentuk cairan dengan karakteristik di antara bensin dan kerosin.

Bensin berasal dari kata benzana, lazim sebenarnya zat ini berasal dari gas tambang yang mempunyai sifat beracun, dapat bereaksi dengan mudah terhadap unsur– unsur lain. Bentuk ikatan adalah rangkap, dan senyawa molekulnya disebut alkina. Bahan bakar jenis ini biasa disebut dengan kata lain gasoline. Bensin pada dasarnya adalah persenyawaan jenuh dari hidro karbon, dan merupakan komposisi isooctane dengan normal heptana, senyawa molekulnya tergolong dalam kelompok senyawa hidrokarbon alkana.

Proses pembuatan bensin yang digunakan pada motor bakar melalui beberapa cara, tetapi prinsipnya sama yaitu mendestilasi hidrokarbon pada suhu 1000 F dan campuran tersebut terdiri dari :

1. Straight run nephta yaitu minyak bumi yang mendidih sampai suhu 4000 F.

2. Reformed Nephta yaitu hasil yang sama volatilenya, diperoleh dengan pengolahan termis atau dengan dehidrogenisasi katalisasi dari nephtha yang berat.

3. Cracked nephta produk yang sama volatilnya, diperoleh dengan proses termis atau katalis dari destilasi sedang seperti minyak gas

4. Casing head gasoline, gasolin yng diperoleh sebagai hasil dari proses destilasi kering natural gas.

Sifat-sifat yang dimiliki bensin adalah :

1. Mudah menguap pada temperatur normal.

2. Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.

3. Mempunyai titik nyala rendah (-10°C sampai –15°C) .

4. Mempunyai berat jenis yang rendah (0,6 – 0,78).

5. Dapat melarutkan oli dan karet.

6. Menghasilkan jumlah panas yang besar (9.500 – 10.500 kcal/kg).

7. Sedikit meninggalkan carbon setelah dibakar.

Karakteritik bensin ditunjukkan oleh suatu bilangan yang menunjukkan kemampuan bensin terhadap detonasi yang disebut dengan angka oktan. Jadi kualitas bensin dinyatakan dengan angka oktan, atau octane number. Angka oktan adalah persentase volume isooctane di dalam campuran antara isooctane dengan normal heptana yang menghasilkan intensitas knocking atau daya ketokan dalam proses pembakaran ledakan dari bahan bakar yang sama dengan bensin yang bersangkutan. Isooctane sangat tahan terhadap ketokan atau dentuman yang diberi angka oktan 100, heptane yang sangat sedikit tahan terhadap dentuman di beri bilangan 0. Bilangan oktan untuk bensin adalah sama dengan banyaknya persen isooctane dalam campuran itu.

Semakin tinggi ON (Octane Number), bahan bakar menunjukkan daya bakarnya semakin tinggi. Bensin yang ada di pasaran dikenal tiga kelompok: (1) Regular–grade, (2) Premium–grade, dan (3) Third-grade Gassoline. Adapun di Indonesia, Pertamina mengelompokkanya menjadi : premium, pertamax, pertamax plus, dll.