Solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah, bahan bakar ini mempunyai warna kuning coklat yang jernih. Adapun sifat-sifat minyak solar yang lain adalah sebagai berikut.
1. Tidak berwarna atau berwarna kuning muda dan berbau.
2. Tidak mudah menguap dan pada temperatur normal tidak menguap.
3. Titik nyala atau temperatur minimum mulai terbakar bila di dekat api adalah 400 sampai 1000 C, jika dibandingkan dengan bensin yaitu sekitar 10-150 C, angka ini cukup tinggi dan aman untuk pemakaian.
4. Temperatur nyala atau flash point (temperatur dimana bahan bakar menyala dengan sendirinya tanpa pengaruh dari luar) adalah 3500. (lebih rendah dari temeratur nyala bensin 3800 C).
Solar mempunyai sifat utama sebagai berikut :
1. Berwarna sedikit kekuning-kuningan dan berbau.
2. Encer dan tidak menguap pada temperatur normal.
3. Mempunyai titik nyala tinggi (40°C – 100°C).
4. Terbakar sendiri pada suhu 350°C (bensin pada 500°C).
5. Mempunyai berat jenis 0,82 – 0,86.
6. Menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg).
7. Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar .
Bahan-bakar solar yang baik adalah mempunyai titik nyalanya rendah atau mudah menyala, viskositasnya tepat, tidak terlalu kental, mudah menguap dan mengandung belerang yang rendah. Minyak solar merupakan hasil dari pengolahan minyak bumi sama dengan bensin. Minyak solar ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pada semua jenis motor diesel dan juga sebagai bahan bakar untuk pembakaran langsung di dalam dapur–dapur kecil yang menghendaki hasil pembakaran yang bersih.
Kualitas berikut ini diperlukan oleh solar untuk memberikan kerja mesin yang maksimal :
1. Mudah terbakar.
2. Tetap encer pada suhu dingin (tidak membeku).
3. Mempunyai daya pelumasan.
4. Kekentalan yang sesuai.
5. Kandungan sulfur sekecil mungkin.
6. Stabil (tidak berubah dalam kualitas).
Minyak ini sering disebut juga sebagai gas oil, ADO, HSD, atau Dieseline. Pada temperatur biasa, artinya pada suhu kamar tidak menguap, dan titik nyalanya jauh lebih tinggi daripada bahan bakar bensin.
Kualitas solar dinyatakan dengan angka setane atau cetane number (CN). Bilangan setane yaitu besar persentase volume normal cetane dalam campuranya dengan methylnapthalene yang menghasilkan karakteristik pembakaran yang sama dengan solar yang bersangkutan.
Diesel Fuel (LDF) mempunyasi CN = 50, (2) Medium Diesel Fuel (MDF) mempunyasi CN = 50, dan (3) Heavy Diesel Fuel (HDF) mempunyasi CN = 35.
LDF dan MDF sering dikatakan sebagai solar no.1 dan 2. Perbedaan kedua jenis solar ini terletak pada efek pelumasannya saja. LDF dalam hal ini lebih encer, jernih, dan ringan, sedang MDF lebih gelap, berat, dan dalam pemakaiannya pada motor bakar diperlukan syarat- syarat khusus.
Jumat, 02 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar